Sabtu, 11 Desember 2010

Nuklir, Teknik Nuklir, dan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir







"Nuklir?" "Tidak !"
memang wajar jika orang menolak jika di beri nuklir, tapi bagaimana dengan
"Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir?" "Tidakkkkkk!"
hm, think again (pikir lagi)

Terlalu mendunianya perdebatan tentang reaktor nuklir membuat orang yang awam seperti gw pun menyimpulkan bahwa nuklir adalah hal yang berbahaya. Begitukah ? atau memang begitu adanya ???

Gw akan lihat lagi pondasinya, nuklir itu sesuatu tentang inti dari atom yang memerlukan suatu bahan bakar kimia untuk menghasilkan energi. Bahan bakar ini dipakai untuk mereaksikan nuklir (fissi) dan reaktor nuklir. Reaktor nuklir ini adalah reaksi nuklir terkendali yang menghasilkan energi untuk propulsi, pembangkitan listrik, atau pembangkitan panas.

Reaktor nuklir itulah yang jadi dasar dari 443 pembangkit listrik di 31 negara berbeda menggunakan nuklir. Keuntungannya ? setau gw ada 7 yang telah gw singkat jadi 4 poin :
1. Tidak memproduksi Gas Rumah Kaca
2. Dari poin 1, otomatis reaktor pembangkit ini tidak menimbulkan hujan asam
3. Mampu menghasilkan limbah padat dalam jumlah sedikit
4. Bahan bakarnya melimpah (artinya biayanya rendah)

Kekurangannya ? Don't worry
1. Resiko kecelakaan (masih ingat kota chernobyl?)
2. Limbah nuklir

Reaktor nuklir sendiri adalah perangkat reaksi nuklir berantai yang diatur dan dijaga kesinambungannya pada laju yang tetap oleh seorang insinyur teknik nuklir. Di sini lah perbedaannya dengan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, bom atom merupakan bom nuklir yang tidak dikontrol dan tidak terkontrol, reaksi teresebut berada di orde pecahan detik.

Bom nuklir hanya 1 dari banyak senjata nuklir yang mampu menghancurkan sebuah kota megapolitan seperti jakarta. Uranium dan Plutonium adalah contoh unsur alam yang sangat reaktif dalam pembuatan senjata nuklir seperti boosted fission weapon Karenanya seorang insinyur nuklir juga harus memiliki kesadaran dan rasa tanggung jawab yang besar dalam pengaplikasian ilmunya.

Lalu apa itu teknik nuklir, teknik nuklir adalah fakultas yang akan mencetak orang-orang ahli dalam hal perancangan, pengembangan, percobaan, operasi dan perawatan sistem dan komponen fissi nuklir, khususnya reaktor nuklir, PLTN dan/atau senjata nuklir. Di sini juga akan dipelajari ilmu kedokteran nuklir, keselamatan nuklir, perpindahan panas, teknologi pengelolaan bahan bakar nuklir, proliferasi nuklir, dan efek efek limbah radioaktif.

Jepang adalah negara yang memiliki 4 PLTN yang tersebar di seluruh bagian Jepang, dan apa kita pernah mendengar kecelakaan nuklir di Jepang? Tentu hal ini tidak menutup kemungkinan akan kecelakaan di kota Cherobyl, Ukraina yang terkena radiasi nuklir sebesar 5,6 roentgen per second (R/s) (0.056 Grays per second, atau Gy/s) sekarang. Selanjutnya, terserah anda...

(wikipedia - ramon)

Minggu, 05 Desember 2010

Test Of Indonesia as a Foreign Language (TOIFL)

Sengaja gw bikin tulisan ini sebagai tanggapan dari akan diadakannya AFTA (Asian Free Trade Area) atau EFTA, atau UFTA, gw lupa apalah itu. Yang jelas, 5 tahun kedepan, realisasi dari program ini akan mulai terasa bagi kita semua, di lihat dari singkatanya.

Berjalannya program AFTA mungkin memang merupakan hal yang bai kkarena selain membuat pasar harga lebih kompeten, AFTA di harapkan menjadi destroyer barang-barang selundupan yang amat marak di negeri kita. Tapi guys, AFTA juga membebaskan employeer dari seluruh negara asia untuk bekerja di seluruh negara asia. Wow

Belum lama ini juga, gw baru nyertifikasi TOEFL yang "katanya" amat penting bagi kita nantinya, oke memang benar gw amini, tapi semakin kesini, lebih banyak TOEFL-TOEFL lain yang menurut gw tidak terlalu perlu bahkan menghancurkan kompetensi pekerja Indonesia sendiri. Seperti sertifikat pekerja kompeten, sertifikat pekerja keras, sertifikat orang pintar, dsb. Haruskah?

Hey kawan, bukan itu yang harus kita lakukan untuk mengcounter AFTA ini, tapi bagaimana caranya kita harus menjadi employeer di negara kita sendiri. Semakin lama semakin banyak orang-orang Indonesia yang bahkan lebih pandai dalam menuturkan bahasa inggris di banding bahasa jawa yang merupakan etnisnya, bahkan lebih baik daripada ia melafalkan bahasa Indonesia. 2x wow

Look at industrial area as a place of our employeer, gw melihat sistem industri didaerah gw yang memberlakukan kebijakan putra daerah sebagai pekerjanya yang menurut gw sangat baik, karena pabrik-pabrik industri itulah yang memakan kebersihan lingkungan kita. Jadi harus ada timbal balik yang cukup bagi masyarakat daerah pabrik tersebut yang berupa pekerjaan bukan ? Jika nanti karena AFTA semakin banyak pabrik-pabrik di Indonesia yang berasal dari negara asing, maka sudah seharusnya memberikan dampak balik yang seimbang untuk kemajuan Indonesia. Benar toh?

Kita adalah negara yang amat potensial dan strategis, sehingga mampu mengundang para investor asing untuk membangun industri di negeri elok yang amat ku cinta ini. hal ini menyebabkan lahirnya sertifikat-sertifikat pemersulit WNI untuk bekerja di industri investor tersebut, sehingga mereka pun mengambil tenaga ahli dari negaranya sendiri, mengapa? karena mereka beranggapan bahwa tenaga kerja mereka lebih baik dan dorongan atas hometown yang menyebabkan mereka mengambil tenaga kerja dari daerah asal mereka sendiri. Hey, masyarakat kita tidak kalah kok dengan negara lain, kita punya UI, kita punya UGM, Undip, ITB, ITS yang akan selalu melahirkan tenaga-tenaga ahli yang mampu bersaing bahkan secara internasional, tidak hanya skala Asia. Karena nya, stop penggunaan tenaga ahli luar negeri, toh tenaga ahli kitapun mempunyai skill yang mumpuni kan? Sehingga jika employeer asing ke Indonesia, mereka memerlukan sertifikasi TOIFL (Test Of Indonesian as a Foreign Language). Karena mereka bekerja di Indonesia, begitu bukan ?